Cahaya Aurora Akibat Badai Matahari

Rabu, 25 Januari 2012

STOCKHOLM, KOMPAS.com — Lontaran partikel berenergi tinggi dari ledakan Matahari yang sampai ke Bumi, Selasa (24/1/2012) malam, telah menciptakan pemandangan yang mengagumkan di langit belahan Bumi bagian utara. Gelombang elektromagnetik yang menembus atmosfer menciptakan cahaya warna-warni yang disebut sebagai aurora borealis.

Para astronom dan pelancong pun tak menyia-nyiakan kesempatan melihat pemandangan yang langka tersebut. Bahkan, ada yang sampai menyewa kapal untuk melihat lebih jelas aurora tersebut dari fjord atau danau di bagian utara Skandinavia.

"Ini sungguh mengagumkan. Saya melihat aurora pertama kali 40 tahun lalu dan ini adalah yang paling bagus," kata John Mason, astronom dari Inggris, di dek Kapal MS Midnatsol, di sebuah fjord di utara Norwegia.

Pemandu wisata di Jukkasjarvi, Swedia, Andreas Hermansson, mengatakan, aurora kali ini merupakan yang terbesar dalam enam tahun terakhir. Ia dan rombongan turis menggunakan sebuah bus sukses menikmati cahaya aurora dengan dominasi hijau yang menari-nari di langit pada Selasa petang selama sekitar satu jam.

Bahkan, aurora dilaporkan terlihat dari daerah yang lebih jauh ke selatan, seperti di Irlandia dan Inggris, sebelum partikel-partikel badai Matahari sampai ke atmosfer. Namun, menurut fisikawan Doug Biesecker dari Pusat Meteorologi AS, cahaya tersebut mungkin akibat angin Matahari yang membawa gelombang bermuatan listrik dan bukan partikel-partikel badai Matahari.

Aurora borealis kali ini disebabkan ledakan Matahari pada bintik Matahari 1402, Senin (23/1/2012) pukul 10.59 WIB. Ledakan ini merupakan yang terkuat sejak tahun 2005, masuk dalam kelas M-9 alias sudah mendekati kelas tertinggi (X-Extreme). Akibat ledakan itu, terlepas partikel berenergi tinggi dan lontaran massa korona (CME) yang bergerak dengan kecepatan hingga 2.200 km per detik. Badai Matahari selalu diwaspadai karena bisa menyebabkan kerusakan pada perangkat satelit dan alat komunikasi.

CHORD GITAR PEDIH

Rabu, 18 Januari 2012

[Chorus] C G C D G



G Em

Engkau yang sedang patah hati

Am D

Menangislah dan jangan ragu ungkapkan

Bm Em

Betapa pedih hati yang tersakiti

Am D

Racun yang membunuhmu secara perlahan



G Em

Engkau yang saat ini pilu

Am D

Betapa menanggung beban kepedihan

Bm Em

Tumpahkan sakit itu dalam tangismu

Am D

Yang menusuk relung hati yang paling dalam



[chorus]

C G

Hanya diri sendiri

C D G

Yang tak mungkin orang lain akan mengerti

Em Bm

Di sini ku temani kau dalam tangismu

C G D

Bila air mata dapat cairkan hati

Em Bm

Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu

C G D

Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti



Em

Anggaplah semua ini

Bm

Satu langkah dewasakan diri

C D

Dan tak terpungkiri juga bagi...



G Em

Engkau yang hatinya terluka

Am D

Di peluk nestapa tersapu derita

Bm Em

Seiring saat keringnya air mata

Am D

Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya



[chorus2]

C G

Hanya diri sendiri

C D G

Yang tak mungkin orang lain akan mengerti

Em Bm

Di sini ku temani kau dalam tangismu

C Cm G D

Bila air mata dapat cairkan hati

Em Bm

Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu

C Cm G D

Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti



Em

Anggaplah semua ini

Bm

Satu langkah dewasakan diri

C D

Dan tak terpungkiri juga bagi...



[interlude] G Em Am D Bm Em C D



[chorus3]

C G

Hanya diri sendiri

C D G

Yang tak mungkin orang lain akan mengerti

Em Bm

Di sini ku temani kau dalam tangismu

C Cm G D

Bila air mata dapat cairkan hati

Em Bm

Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu

C Cm G D

Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti



Em

Anggaplah semua ini

Bm

Satu langkah dewasakan diri

C D

Dan tak terpungkiri juga bagi

G

Engkau yang sedang patah hati


http://musiklib.org/Last_Child-Pedih-Lirik_Lagu.htm

Cerita Humor ( Murid dan Gurunya )

Rabu, 11 Januari 2012

Anto yang duduk dibangku SD ditanya Bu Fanny, Gurunya
Bu Fanny : Anto, ada 5 bebek yang lagi mencari makan disawah. Kalo ditembak pemburu,
kena satu yang tinggal berapa ?
Setelah berpikir sejenak, si Anto menjawab “Ga ada sisanya bu ”
Bu Fanny bertanya “kenapa ga ada sisanya ?”
Si Anto menjawab” yang lain terbang semua karena kaget”
Bu Fanny tersenyum bijak dan berkata “yah, sebetulnya bukan itu jawabannya. tapi saya suka cara
berpikir kamu ”

Si Anto tidak mau kalah ” boleh saya yang tanya bu guru ?”
Bu Fanny ” boleh”
Si Anto ” ada tiga wanita makan eskrim, satu makanya dikunyah2, yang satu digigit2 dan yg terakhir dijilat2. pertanyaannya wanita mana yang sudah menikah ?”
Tanpa berpikir panjang Bu Fanny menjawab ” sudah pasti yang menjilat2 eskrimnya”
Si Anto senyum2 dan berkata ” sebetulnya yang sudah menikah yang menggunakan cincin kawin bu……. tapi saya suka cara berpikir ibu “